Jumat, 22 April 2011

News


Salah satu kamerawan Global TV ditangkap oleh pihak Detasemen Khusus 88 karena diduga terlibat dengan aksi teror bom buku.
Saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 23 April 2011 dini hari, Direktur Pemberitaan News Global TV Arya Sinulingga mengakui bahwa dirinya mendapat kabar mengenai penangkapan salah seorang wartawan Global TV, pada Jumat 22 April 2011 sore.
"Saya tahu pertama kali dari kawan wartawan Global TV yang meliput di Mabes Polri," kata Arya. Setelah itu, ia melakukan konfirmasi kepada Mabes Polri, dan ternyata memang ada seorang tersangka yang mengaku dirinya bekerja di Global TV.
Kabar yang beredar di kalangan wartawan Mabes Polri, wartawan Global TV tersebut berinisial IF dan bekerja seagai kamerawan di bagian produksi. Namun, Arya menolak untuk membenarkan inisial atau identitas lebih spesifik. "Kami tidak menyebut nama atau inisial," katanya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan hingga kini pihaknya belum bisa memastikan secara fisik apakah tersangka yang dimaksud memang benar-benar karyawan perusahaannya atau bukan.
Sebab, hingga kini pihaknya juga belum bisa menemuinya, karena yang bersangkutan masih berada dalam pemeriksaan.
Yang jelas, hingga kini pihak keluarga karyawan Global TV itu pun tidak tahu keberadaannya hingga kini, dan yang bersangkutan juga tidak muncul di kantor sejak Jumat kemarin.
Arya mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan pemeriksaan oleh polisi. "Besok akan kita klarifikasi hingga jelas semuanya," katanya.
Diperkirakan, pihak Global TV akan datang ke Mabes Polri, pada Sabtu siang.
Sebelum penangkapan ini, polisi juga membekuk 19 orang tersangka pelaku teror bom buku di empat tempat berbeda, yakni di Pondok Kopi Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Bekasi. 

• VIVAnews
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




Sejak tayang perdana 7 April lalu, film '13 Cara Memanggil Setan' hingga kini telah meraup hampir 700 ribu penonton. 
Angka fantastis tersebut didasarkan dari rekap hasil tiket film di 56 bioskop yang tersebar di 18 kota besar di Indonesia, hingga hari ke 12.
Dengan hasil yang terbilang sukses ini, Produser '13 Cara Memanggil Setan', Ki Kusumo, optimistis film garapannya bakal menembus lebih dari 1 juta penonton dalam waktu dekat.
“Saya melihat animo masyarakat terhadap film horor yang diangkat dari kisah nyata lumayan tinggi. Apalagi, cara-cara memanggil setan yang ada di film ini dipaparkan secara gamblang. Ini penting, guna menambah wawasan baru terkait alam gaib yang ada di sekitar kita,” tutur Ki Kusumo kepada VIVAnews, di kantor Putra Kusuma Pictures, 21 April 2011.
Ki Kusumo menambahkan, meski awalnya Film 13 Cara Memanggil Setan menimbulkan kontroversi karena masyarakat banyak yang kesurupan usai mempraktikkan cara-cara memanggil setan setelah menonton film tersebut. Namun, film besutan sutradara A Leung Wong dari Hongkong itu tetap menarik perhatian masyarakat pecinta film horror tanah air.
Malah, kata Ki Kusumo, sejak didemo oleh Front Pembela Islam (FPI), karena adegan Debby Ayu dan Five Vi dinilai terlalu vulgar, respon masyarakat untuk menonton film ini tetap saja tinggi.
“Masyarakat kita sekarang lebih jeli, memilih mana film yang layak ditonton sebagai hiburan sekaligus  penambah wawasan,” kata Ki Kusumo.
Film '13 Cara Memanggil Setan' dirilis di bioskop sejak 7 April 2011. Sejak tayang perdana, film yang dibintangi Debby Ayu dan Five Vi ini mampu menyedot pengunjung, dan memancing kontroversi, lantaran adegan-adegan panas yang diperankan kedua artis tersebut.
Pemutaran film itu kemudian memicu FPI menggelar demonstrasi bersama Laskar Pembela Islam (LPI) dan Gerakan Pembela Rasulullah (Gempur). Mereka berunjuk rasa ke kantor Lembaga Sensor Film (LSF) di Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Jumat kemarin.
“Jika dalam satu bulan pemerintah tak menurunkan film tersebut, kami akan mengambil tindakan. Dengan tegas kami nyatakan jika LSF tak bisa lagi menyensor film-film seperti itu, bubarkan saja,” kata Habib Salim Selon, Ketua DPD FPI DKI Jakarta, saat itu. (umi)

• VIVAnews





Ricky Harun adalah salah satu bintang yang beradu akting dengan bintang porno, Sola Aoi di film 'Suster Keramas 2'. Ricky mengaku terkejut saat mengetahui dirinya dipasangkan dengan artis asal Jepang tersebut.
Tetapi, ia merasa senang bisa bermain dalam satu film dengan Sola Aoi. Meski demikian, putra Donna Harun ini merasa tak konsentrasi saat harus berakting di depan kamera dengan Sola Aoi.

"Rasanya senang dan sebagai laki-laki lumrah. Saya cenat cenut ketika syuting dengan dia," kata Ricky saat ditemui di FX, Senayan, Jakarta, Rabu 20 April 2011.

Pria yang membintangi film 'Kawin Kontrak ini' mengaku menjalani syuting selama 12 hari dengan artis tersebut. Dan ia tak menemukan kesulitan berarti saat harus akting dengan Sola. Ia pun tak mau ambil pusing dengan imej Sola yang dikenal sebagai bintang porno di negara asalnya.

"Saya tidak pernah mempermasalahkan latar belakangnya dia kayak gimana. Semua di sini menghargai, dia orangnya asyik, walaupun kesulitan bahasa, dia tetap welcome," ungkapnya lagi.

Dalam film tersebut diceritakan Ricky sebagai sahabat dari Sola. Peran Sola di film itu sebagai tamu dari Jepang yang harus dirawat di sebuah rumah sakit tua karena kecelakaan yang menimpanya. (sj)
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

^_^v

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More